Selasa, 21 Mei 2013

Mesin Ga mau Langsam karena booster Rem ???

Mesin gak mau langsam : Karena Brake Booster Bocor ??? (Carbu Engine)
wah apa hubungannya antara mesin gak mau langsam alias gak mau idle atau sering kita sebut pincang....dengan rusaknya brake booster ?

ternyata hal ini sering tidak disadari oleh kita..busi ganti baru carbu cuci bersih sampai kinclong, Platina setel ulang atau sudah pakai CDI malah..
terus kabel busi ganti baru.....eh mesin tetep gedek saat idle. Rpm gak mau diem...terlebih lagi saat rem di injak..langsung mau seperti mati.....
Hal ini sering terjadi dimana kevacuuman ruang booster sudah tidak terjaga.
Seperti Kita ketahui,brake booster mendapat pasokan vacuum dari intake manifold, selain menghisap ruang booster vacuum pada intake manifold memiliki tugas utama untuk menghisap ruang Venturi pada carburator, sehingga bensin dapat terhisap ke ruang bakar. Apa yang terjadi kalau kevacuuman itu terganggu terus oleh kebocoran? pasti pasokan bahan bakar ke ruang bakar tidak sempurna sehingga akhirnya mesin menjadi tidak normal.
Nah, oleh karena itu apabila brake booster tidak dapat mempertahankan kevacuumannya maka daya vacuum dari intake manifold akan terbagi ke brake booster dan akan menyebabkan kekurangan daya hisap pada venturi carburator. Ada beberapa jenis kebocoran pada Brake booster :

1. Kebocoran pada seal booster depan : Ditandai dengan engine tidak dapat idle baik saat rem di injak maupun tidak, di ikuti dengan suara mendesis pada bagian depan booster dekat dengan master rem. (apabila selang booster dicabut dari booster dan ditutup dengan tangan, mesin menjadi normal)
2. Kebocoran pada karet di dalam booster (valve booster) : saat idle bagus, normal, namun saat pedal rem di injak maka mesin langsung goyang..seperti mau mati.
3. Seal Booster belakang bocor : Engine tidak dapat idle dengan baik meskipun rem belum di injak, di ikuti dengan suara mendesin pada dekat pedal rem. (apabila selang booster dicabut dari booster dan ditutup dengan tangan, mesin menjadi normal)


Ketiga masalah diatas yang sering terjadi pada booster rem. Solusinya sangat beragam , Untuk masalah nomer 1 dan 3 dapat dilakukan dengan penggantian seal yang rusak. Untuk masalah nomer 2 biasanya dapat diatasi dengan service atau mengganti booster tersebut.

Rabu, 15 Mei 2013

Deteksi Bunyi - Seruan Minta Tolong Dari kolong mobil

Pengemudi yang baik tentunya tidak hanya menguasai teknik mengemudi. Dia juga sebaiknya tanggap akan segala sesuatu yang terjadi pada mobil. Enggak perlu jadi montir jenius buat yang satu ini. Cuma lebih sensitif saja terhadap bunyi-bunyian.
Nah, biasanya bunyi yang terjadi selalu dikaitkan dengan suspensi atau kaki-kaki. Padahal belum tentu, lo. Beberapa bunyi bisa berkaitan dengan piranti penggerak, atau istilah kerennya powertrain atau drivetrain
Bunyi-bunyiannya pun difokuskan lagi buat suara yang timbul di sekitar kolong. Bunyi sekitar mesin enggak dibahas di sini. Soalnya, bunyi-bunyian di kolong relatif mirif. Nah, kami buatkan panduan mengenali iramanya. Bisa jadi ini adalah seruan minta tolong yang bisa berakibat gawat kalau sampai terlewat.

Gardan
Gangguan suara yang ditimbulkan oleh garden belakang, umumnya kerap menggangu kendaraan dengan daya muat berlebih. Besarnya beban yang ditopang oleh komponen gir ring dan pinion ini bisa saja membuat aus bagian gigi sehingga timbul suara mendengung. Timbulnya suara mendengung pada gardan ini punya ciri khas terus berdengung sampai kecepatan tinggi. Maksudnya, suara yang timbul tidak akan hilang meski laju kendaraan terus ditambah.
Beban berlebih yang mengganggu gardan, ternyata tidak hanya ‘menghantam’ kendaraan berjenis komersil. Mobil biasa yang melalui medan berat pun dapat mengalami gangguan serupa. Selain itu, penggunaan oli yang tidak sesuai spesifikasi dapat membuat aus komponennya dalam jangka waktu tertentu.
Untuk perbaikannya bisa saja dilakukan, bagian gir yang belum aus parah atau sampai tajam bagian giginya, gardan relative masih bisa disetel kerapatannya. Jika keausan sudah membuat gigi meruncing, isi komponen gardan perlu penggantia.

Laher Roda dan Ban
Roda ban bisa dikatakan bagian dari drivetrain. Karena terhubung langsung dengan as roda. Suara gemuruh yang terdengar dari bagian ban, bisa terjadi pada dua komponen. Bisa ban itu sendiri, atau bagian lahernya. Membedakannya bisa dari suara yang timbul pada kecepatan tertentu.
Gemuruh ban dengan permukaan yang tidak rata ini bisa saja hilang, setelah laju kendaraan ditambah cepat. Misalnya, pada kecepatan lebih dari 100 km/jam suara gemuruh tiba-tiba menghilang dari kolong mobil. Pada kecepatan semakin melambat hingga berhenti, suaranya terdengar seperti ada melodi.
Lain dengan suara laher roda, suaranya gemuruh. Bunyinya berbeda dengan dengungan suara gardan. Terdengar suara gemuruh nyaris sama dengan gejala ban hingga kecepatan tinggi, tanpa terdengar melodi pada kecepatan diperlambat.
Rusaknya laher, bisa disebabkan pada penambahan bobot berlebih pada mobil hingga penggunaan ban berdimensi jauh lebh besar dari aslinya. Sebagai pencegahan terjadinya kerusakan yang merembet, pastikan kondisi laher yang rusak minimalnya dengan mengoyangkan ban setelah didongkrak.

Kopel
Suara yang timbul saat kopel atau propeller shaft mulai bermasalah, biasanya terjadi pada bagian tertentu. Misalnya pada kopel one pice atau yang dibentuk hanya satu bagian tanpa adanya sambungan, suara bisa timbul dari crossjoint yang sudah aus. Biasanya akan terdengar suara ‘klang’ atau seperti besi dipukul. Setelah melaju, pada kecepatan tinggi di atas 100 k/jam akan bergemuruh ditambah getaran pada bodi, semakin aus akan semakin cepat timbulnya.
Berbeda dengan kopel belah, bisa dua atau tiga bagian. Kopel tipe ini punya penyangga pada tiap sambungan, biasanya disebut center bearing. Pecahnya karet pada center bearing dan karet joint transmisi bakal menyebabkan bodi terasa bergetar. Gejalanya sudah mulai terasa dari kecepatan rendah.

Mounting
Masih banyak yang bingung bagaimana mendeteksi mounting, terutama karet penyangga mesin. Bagian mounting mesin yang berada di kolong mobil, tentunya hanya ada pada kendaraan minibus tanpa hidung. Seperti pada mobil Suzuki APV, Daihatsu Zebra dan lainnya. Gejala bunyi biasa terjadi saat mesin hidup stasioner. Getaran mesin tidak teredam dan kerap membunyikan komponen logam yang diikat tanpa karet di sekitar kolong mobil. Pendeteksian bunyi-bunyian, sebaiknya mulai dari mounting mesin setelah terasa bergetar.
Berbeda jika bunyi terdengar saat mesin dimatikan atau saat distart. Suara terdengar ‘klontang’ atau bunyi logam saling bersentuhan. Biasanya disebabkan oleh gantungan knalpot yang pecah atau putus. Posisi knalpot yang turun dari kedudukannya bisa bersenderan dengan bagian suspensi, gardan ataupun sasis.

Girboks
Hadirnya suara ‘gemericik’ dalam rangkaian transmisi manual, bisa jadi indikasi ada sesuatu yang terjadi pada berbagai komponen di dalamnya. Misalnya suara berkaitan pergerakan pedal kopling merupakan indikasi dari suara dek laher atau throw-away bearing.
Ada dua macam mobil dengan indikasi dek laher berbeda. Umumnya, mobil mengadopsi dek laher one piece alias satu bagian. Buat tipe ini, bunyi hanya akan terdengar saat pedal dilepas. Lain hal buat beberapa mobil dengan dek laher belah. Misalnya Daihatsu Xenia atau mobil lainnya dengan dek laher yang terbagi dua bagian. Bagian atas laher yang bersentuhan dengan sekrup bisa oblak dan lepas dari penahan karetnya.
Gangguan bunyi dari transmisi juga bisa berasal dari pilot bearing, laher gir, synchromesh dan garpu pemindah transmisi. Suaranya timbil saat pedal kopling dilepas. Untuk memastikan bagian mana, perlu menggunakan stetoskop yang ditempelkan pada badan transmisi saat mobil digantung pada two post lift. Setelah diketahui bagian yang mengeluarkan bunyi, untuk menghilangkan bunyi dari bagian tengah transmisi ini perlu melakukan overhaul transmisi.

As Roda
Bunyi ‘klotak-klotak’ yang terdengar saat mobil membelok, kerap terjadi pada bagian as roda depan yang sudah mulai aus. Komponen ini, bisa saja rusak bagian luar kanan ataupun bagian kirinya. Untuk memastikan sebelah mana yang aus, saat belok ke kanan terdengar bunyi dari roda dan akan hilang setelah distir diluruskan, tandanya as roda luar sebelah kiri sudah aus.
Kerusakan yang terjadi pada as roda, umumnya disebabkan oleh pelumas yang ada di dalamnya sudah kering. Bisa karena karet boot yang sudah sobek atau lepasnya klip pengikat karet yang menyebabkan grease keluar. Selain itu, bisa karena umur pakai yang sudah lebih dari 3 tahun. Untuk beberapa mobil baru, penggantian as roda ini perlu mengganti satu set dengan batangan as nya . Kecuali sudah tersedia produk aftermarket atau KW yang terpisah.

 Sumber dari : Tabloid Otomotif