Senin, 17 November 2014

tips mengatasi aki soak

Aki merupakan komponen penting pada kendaraan anda. Anda harus selalu memastikan bahwa aki sudah berfungsi dengan baik. Banyak orang yang mengalami masalah karena aki mereka mati atau soak.

Anda tidak perlu buru-buru membawanya ke bengkel karena ada cara yang lebih mudah untuk mengecek atau memeriksa aki terlebih dahulu di rumah.

Berikut ini adalah cara yang bisa anda gunakan untuk memperbaiki dan mengatasi aki soak yang bisa diterapkan pada mobil ataupun motor Anda.

1. Anda bisa menyediakan lebih dahulu air yang sedikit panas atau hangat. Kemudian, Anda bisa membuka penutup aki. Buanglah semua air yang berada di dalam aki.

Tapi ingat, lakukan proses ini dengan hati-hati, karena air aki sangat keras bagi kulit. Oleh karena itu, pastikan jika kulit anda tidak terkena cairan aki.

2. Setelah isinya kosong, Anda bisa memasukkan air hangat tersebut ke dalam tempat aki. Isikan setengah air hangat saja dan tidak perlu terlalu banyak. Lalu tutup kembali tempat aki tersebut dan kembalikan ke kondisi semula.

3. Pastikan Anda telah menutup aki dengan rapat-rapat. Kocokkan aki hingga semua air yang ada dalam tempat aki tersebut berwarna hitam. 

Tujuan dari pengocokan air hangat dalam tempat aki ini adalah untuk membuang sisa-sisa reaksi yang ada didalam tempat aki. Selain itu pengocokan akan membersihkan sisa reaksi yang menempel di bagian dasar.

Ini juga bisa berguna untuk menghidupkan kembali aki yang yang sedang mati suri.

4. Jika air dalam aki sudah berubah warna, Anda bisa membuang air hitam pekat tersebut terlebih dahulu. Ulangi langkah ketiga tadi hingga air dalam aki tersebut tidak lagi berwarna hitam atau aki tanpa endapan.

5. Jika sudah tidak ada lagi air keruh atau hitam dari dalam aki, Anda bisa memasukkan air aki jenis Zuur ke dalam aki. Anda bisa memasang aki tersebut kembali atau dilakukan di tempat yang terpisah.

Ingat setelah melakukan langkah-langkah tadi, Anda tidak diperbolehkan menstater motor atau kendaraan anda terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memberikan waktu agar arus listrik kembali terisi pada aki.

Anda tidak perlu lagi pergi ke bengkel jika aki anda sudah berfungsi kembali.

Cara tersebut diatas bisa menghemat lebih banyak uang yang digunakan untuk membayar penggantian aki. Banyak bengkel yang menyarankan untuk melakukan penggantian aki, padahal aki tersebut masih bisa digunakan. Ini tentu akan merugikan kita sebagai konsumen.

Apabila cara diatas tidak berhasil, maka Anda bisa membawanya ke bengkel untuk mendapatkan solusi terbaik mengenai aki.


Penulis:
Sumber:Toyota

Jumat, 10 Oktober 2014

otomotif_smkn 1 blitar'cinyo': EFI (Electronic Fuel Injection)

otomotif_smkn 1 blitar'cinyo': EFI (Electronic Fuel Injection):   Sekilas Tentang EFI EFI adalah sistem karburator digital, menggantikan sistem Karburator manual yang banyak digunakan saat ini. EFI suda...

Cara Kerja Cooling Indikator Pada Mesin Mobil


Memahami setiap komponen-komponen yang terpasang pada mobil memang suatu hal yang sangat penting, tetapi tidak secara instan kita dapat memahami hal tersebut namun membutuhkan suatu proses pembelajaran baik secara materi dan mengetahui bentuk fisiknya secara nyata atau disebut praktek. Mengetahui satu persatu komponen yang terdapat pada mobil memang membutuhkan waktup belajar yang cukup lama namun hal tersebut menjadi hal yang mengenakkan jika kita mempelajari dengan rasa senang :D. Oke ada tentunya tahu dong dashboard mobil ?, pada dashboard mobil terdapat beberapa fitur atau menu seperti speedometer yang berfungsi untuk memberikan keterangan ke pada pengendara atau supir mobil bahwa mobil yang dia sedang kendarai sedang melaju dalam besar kecepatan berapa, namun sekarang kita tidak akan membahas tentang speedometer mobil melainkan Cooling Indikator.

   Apa itu cooling indikator ?,
Cooling indikator atau penunjuk suhu atau temperatur mesin adalah suatu rangkaian elektrik yang di pasang pada kendaraan,bekerja sebagai penanda (indikator) seberapa besar suhu kerja mesin tersebut.
Cara Kerja Cooling Indikator Pada Mesin Mobil

   Diatas merupakan gambar bentuk dari cooling indikator, pada komponen cooling indikator tentunya terbagi lagi menjadi beberapa komponen di dalamnya yang menjadikan cooling indikator dapat menunjukan berapa besar suhu atau temperatur engine.

   Komponen Rangkaian sistem cooling indikator
  • Gauge Magnet (Pengukur suhu)
  • Sensor Suhu (PTC resistor/Tahanan Non Linier)

Gauge magnet (Pengukur Suhu)

   Gauge magnet adalah sub sistem dari cooling indikator yang mempunyai peran atau fungsi sebagai pengukur suhu kerja mesin dan di tampilkan oleh pergerakan jarum penunjuk. Bagian - bagian dalam gauge magnet adalah sebagai berikut :
  1. Lilitan Pembatas
  2. Lilitan Kerja
  3. Jarum Penunjuk/jangkar

Gauge magnet (Pengukur Suhu) Dashboard Mobil

Sensor Suhu (PTC resistor/Tahanan Non Linier)

        Sensor Suhu (PTC resistor/Tahanan Non Linier) bekerja atas peningkatan suhu air pendingin. Sensor suhu di pasang di bagian dalam engine yang terhubung dengan air pendingin. 
        Sensor suhu yang di pergunakan biasanya adalah Yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya. Maka dalan cooling indikator dipakai resistor non linier jenis PTC (Positive Tempereture Coeficient).

Resistor PTC

     Resistor Ptc adalah jenis resistor non linier yang nilai hambatannya terpengaruh oleh perubahan suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi makin besar nilai hambatannya.

Resistor PTC Pada Cooling Indikator

Dibawah ini adalah proses kerja dari pada cooling indikator pada mesin :

Saat Start Awal
(Air Pendingin Masih Kurang Suhu Atau Temperaturnya Belum Mencapai Suhu Ideal Kerja Mesin Yaitu Pada Suhu 80-90 Derajat)

Cara Kerja Cooling Indikator Pada Mesin Mobil

Saat Kerja Normal
(Air pendingin temperatur kerja ideal mesin)

Cara Kerja Cooling Indikator Pada Mesin Mobil

Saat mesin meningkat suhunya
Air pendingin Temperaturnya meningkat

Cara Kerja Cooling Indikator Pada Mesin Mobil


Jumat, 20 Juni 2014

stell stir kocak/longgar


Kalau stir mobil sudah tua memang ada keausan dan membuat stir longgar, kocak. Maka harus distel roda giginya. Kalau modelnya gear box 

Kendorkan Lock Nut dan stel sector shaft adjusting screw. Puta ke kiri atau ke kanan, sambil merasakan putaran roda kemudi. Selain itu kemungkinan idle arm juga juga rusak. Periksa juga tie rod siapa tahu juga kocak.
Tetapi kalau stirnya model Rack End seperti gambar berikut ini 


Pada gambar C, di ujung bawa ada stelan, mirip dengan stelan model gear box. Di bagian tengah ada penekan gigi,kalau dikerasin akan membuat tautan gigi menjadi rapat, sehingga freeplay menjadi kecil. Tetapi kalau sudah steldan terasa berat, maka perlu dikendorkan sedikit.
Bagian belakang lampu ada karet penutup warna hitam, dari situ bisa ganti bolam. Tetapi ada juga lampu yang tidak bisa ganti bolam, tetapi assy semuanya diganti.

Kamis, 03 April 2014

PKS Tapos Depok: Warga Tionghoa Tapos Dukung PKS

PKS Tapos Depok: Warga Tionghoa Tapos Dukung PKS: Tapos, Depok - Partai Keadilan Sejahtera terus mendapatkan simpati dari masyarakat. Kali ini datang dari warga keturunan Tionghoa...

Kamis, 20 Februari 2014

Merawat Karbulator mobil Kijang

Toyota Kijang punya karburator yang lumayan simpel. Membersihkannya mudah, kok. "Selama tidak ada keluhan cukup dibersihkan saja," bilang Ade Rahmat, mekanik bengkel OSS di Kebon Jeruk, Jakbar. Siapkan kunci-kunci 10, 12 dan 14 mm, obeng minus dan carburetor cleaner. Pertama, tentu copot dulu saringan udara dan rumahnya yang biasa diikat baut 10 dan 12 mm. 

Setelah terbuka semua, bersihkan bensin yang ada di ruang pelampung. Caranya, buka baut setelan angin yang ada di bawah karburator sebelah kanan pakai obeng minus (Gbr.1). Bensin akan mengucur keluar. Buka saja sampai copot. Hati-hati jangan sampai hilang. 

Lanjutkan membuka baut drain 14 mm penutup spuyer di bagian depan bodi karburator  (Gbr.2). Bensin pun mengucur keluar juga. Dari lubang ini tampak spuyer-spuyernya. Langsung semprot carburetor cleaner ke lubang spuyer dan baut setelan angin tadi.


gambar 1
gambar 2


gambar 3
gambar 4



Kelar menyemprot, pasang lagi bautnya dan hidupkan mesin. Setel angin supaya mesin langsam, kira-kira 1,5 putaran. Lalu bekap karburator pakai tangan beberapa kali (Gbr.3). "Tujuannya mengeluarkan bensin kotor yang tersisa di dalam karburator," lanjut Ade. 

Lanjutkan semprot carburetor cleaner ke dalam karburator (Gbr.4). Putaran mesin akan turun seperti mau mati. Sebaiknya naikkan putaran dengan membuka skep gas. Kalau mati, tinggal start lagi.

Setelah kelar membersihkan, setel kembali angin. Tutup baut setelan dulu sampai mesin mau mati, lalu putar untuk membuka kira-kira 1,5 putaran. Dapatkan feeling terbaik, karena saat dibuka, putaran mesin akan naik.
Sampai suatu saat, putaran mesin akan turun. Hentikan putaran saat putaran mesin tertinggi dan stabil. Kalau perlu tambahkan seperempat putaran supaya mudah hidup pada saat dingin. Kelar, deh. Gimana, sudah siap utak-atik?






sumber: http://www.otomotifnet.com

Rabu, 29 Januari 2014

Deteksi Awal Kerusakan Aki Mobil


Aki yang sering soak belum tentu rusak, karena bisa jadi perangkat pendukung kerja aki yang bermasalah. Oleh karena itu jangan keburu mengganti aki, periksa dulu penyebab kerusakannya. Gunakan hidrometer sebagai alat pendeteksinya atau alat pendeteksi sederhana seperti multitester.
Langkah-langkahnya :
  1. Gunakan hidrometer untuk mendeteksi kadar asam dan berat jenis air aki. Pada tabung hidrometer terdapat tiga warna yang masing-masing punya arti tersendiri. Warna hijau menandakan kadar asam dan berat jenis air aki terlalu ringan, akibatnya listrik yang dikirim ke aki tak bisa disimpan lama. Warna putih menandakan air aki bagus berarti system pengisian bekerja normal. Warna merah berarti kerja alternator dan regulator terlalu banyak memasok setrum (overcharge) pada aki.
  2. Apabila tidak ada alat deteksi, lakukan cara deteksi yang sederhana. Nyalakan mesin dan copot terminal aki positif. Jika mesin tetap hidup, berarti alternator danregulator bekerja normal. Awas ! jangan sekali-sekali melepas terminal aki negatif (massa) karena salah satu kabel masa di regulator tak akan tahan menanggung daya berlebihan.
  3. Alternatif alat deteksi yang lain dengan menggunakan multitester (voltmeter). Gunakan multitester pada arus DC di angka 50 volt. Nyalakan mesin dan hubungkan jarum merah multitester pada kepala aki positif dan jarum hitam di kepala aki negatif. Jarum harus menunjukkan angka 13,8 – 14,8 volt. Jika kurang atau lebih berarti masalah ada pada alternator dan regulator.
  4. Pengecekan regulator dan alternator bermasalah atau tidak dapat dilacak dengan cara posisikan kunci kontak ON tanpa mesin dinyalakan. Kemudian gunakan obeng atau sesuatu yang bisa menghantarkan listrik. Tempelkan batang obeng pada puli alternator, jika ada gaya tarik magnet berarti alternator normal. Hal itu berarti regulator yang bermasalah. Sebaliknya jika alternator tidak mengandung magnet, kemungkinan lain arang alternator aus dan menipis sehingga tak mampu lagi menghasilkan listrik.

Sumber:  www.oto.co.id